Kamis, 13 Desember 2012

THE NEW RULES OF THE WORLD



Nama    : M Ahmad Sabil
Jurusan : MP  2012 B
NIM       : 121 714 204           
Tugas    : Sosio-Antropologi

THE NEW RULES OF THE WORLD

New Rulers of The World merupakan film dokumenter .film ini bercerita tentang globalisasi yang di desain agar menguntungkan negara-negara maju dengan tema utama adalah buruh yang diperbudak serta utang luar negeri. Pilgers menceritakan bahwa inilah era penguasa baru dunia , khususnya pengaruh bagi sebuah negara berkembang.
Globalisasi masuk ke indonesia pada Reziem Soeharto, globalisasi menimbulkan kesengsaraan bagi kaum lemah di berbagai negara berkembang seperti indonesia.
Soeharto lah yang patut bertanggung jawab atas semua ini, karena pada reziemnya Globalisasi bisa masuk ke indonesia dengan muda.
Pada saat itu pula investor-investor Asing dapat Masuk ke indonesia dengan izin Soeharto.investor investor Asing menjajah indonesia secara modern, mereka juga (investor asing) membuka lapangan pekerjaan yang menjadi Neraka bagi rakyat rakyat lemah di indonesia.
Film ini memaparkan kondisi buruh pabrik di Indonesia yang mengenaskan yang bekerja di perusahaan internasional seperti Adidas GAP Nike, dll, sedangkan disisi lain perusahaan Asin di negara-negara maju meraup keuntungan yang sangat besar dari perbudakan tersebut.
John Pilgers menjelaskan bagaimana utang luar negeri telah menjerat Indonesia menjadi negara penghutang (idealnya sepanjang masa) sejak rezim Soeharto. Untuk hal itu, Pilgers melakukan wawancara langsung dengan petinggi Perusahaan Besar dan Bank Dunia IMF dan World Bank Ia mempertanyakan alasan lembaga keuangan tersebut tetap memberikan punjaman kepada rezim yang jelas korup dan dengan mekanisme yang tidak transparan. Yang jelas dari kebijakan tersebut, World Bank dan negara-negara kreditor mengambil keuntungan yang besar dari mekanisme yang tidak transparan dan cacat hukum tersebut melalui program yang dikerjakan oleh perusahaan multinasional dari negara-negara asal masing-maisng. Jadi, meskipun WB dan negara kreditor memberi pinjaman 100%, namun sebenarnya sebagian besar uang tersebut digunakan untuk membuka lapangan pekerja negara kreditor dan hanya sekitar separuh uang pinjaman tersebut benar-benar masuk ke negara miskin tersebut.
Itulah fakta yang terjadi di Indonesia. Dan pada awal tahun 2000-an, terjadi gerakan jutaan manusia menentang globalisasi di berbagai penjuru dunia. Globalisasi yang didengung-dengungkan oleh Amerika dan negara kapitalis liberal bahwa akan membawa kemakmuran bagi umat manusia ternyata mengakibatkan jurang pemisah yang begitu besar antara si kaya dan si miskin.

Apakah Globalisasi sebuah cara yg tepat untuk berbagi pada kaum yang tertindas ataukah globalisasi hanyalah kedok penguasa saat ini yang menggunakan cara-cara lama yang dulunya dilakukan raja-raja dan sekarang diteruskan oleh (perusahaan)?
Lalu, bagaimana dengan utang luar negeri? Benarkah utang luar negeri yang diberikan dari lembaga dan negara asing kepada negara-negara yang kaya sumber daya alam seperti Indonesia memang secara absolut memberikan kemakmuran bagi rakyatnya? Benarkah paradigma utang yang dikeluarkan oleh institusi Amerika seperti WB, IMF, CIA dan sebagainya membawa kesejahteraan dunia?
Bangsa indonesia harus mampu berkembang dan Mencintai hasil karya Anak Bangsa.
Pemerintah harus lebih mengoptimalkan potensi Anak anak bangsan dan Mampu Berinovasi di Dunia Internasional.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar